PraktIk Psikolog

Siti Bahiyah, S.Psi., M.Psi., Psikolog


Setiap cerita adalah berharga,
dan setiap langkah maju adalah kemenangan.
Di sini, Anda akan menemukan dukungan yang Anda butuhkan
untuk mengatasi tantangan emosional.
Bersama, kita ciptakan masa depan yang lebih cerah.



Tentang saya

Saya seorang psikolog berlisensi dengan pengalaman di bidang penilaian psikologis, konseling, dan psikoterapi. Saya memiliki keahlian dalam membantu individu dan kelompok mengatasi berbagai masalah mental, seperti stres, depresi, kecemasan, masalah hubungan, trauma., dan pengukuran psikologis.Saya percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk mencapai kesehatan mental yang optimal. Saya berkomitmen untuk menyediakan layanan yang berpusat pada klien, suportif, dan efektif untuk membantu individu dan komunitas mencapai tujuan kesehatan mental.


Layanan Psikologi

Kami menyediakan layanan psikotes, konseling dan terapi psikologis untuk individu, anak-anak, dan keluarga dengan pendekatan berpusat pada klien untuk membantu Anda mencapai tujuan kesehatan mental.


ARTIKEL

Beberapa artikel menarik dapat Anda baca di sini. Klik "MORE" untuk membaca.

Tentang Saya


Pendidikan:
• Universitas Muhammadiyah Jakarta| Program Studi FPMIPA
• Universitas Mercu Buana Jakarta | Program Studi Psikologi
• Universitas Tarumanagara | Program Studi Magister Profesi Psikolog Klinis
Tempat Praktik:
• Psikolog Klinis Yayasan Praktik Psikolog Indonesia (YPPI)
• Psikolog Klinis Klinik Filab Sinergi Psikolog Klinis Klinik Citra Bangsa
• Psikolog Sekolah Yayasan Pendidikan Citra Bangsa
• Psikolog Klinis Arumawarni Psychologist
• Psikolog Klinis Platform Layanan Psikolog Online Psykay Indonesia
Workshop/Sertifikasi:
• Couple and Family Map sebagai Alat Bantu dalam Konseling Pranikah dan Pernikahan
• Resource Development & Installation For Complex Trauma
• Clinical Art Therapy
• Trauma Cleansing by Art Therapy
• Dialectical Behavior Therapy
• Clean Language
• Focused Brief Therapy
• Cognitive Behavior Therapy
• Family Therapy
• Training of Trainer (ToT) Pelatihan Tenaga Kesehatan Terpadu Kesehatan Jiwa
• Fully Accredited Profesional Child Psychology Diploma
Penelitian:
• Validasi Struktur Internal Alat Ukur Refleksi Diri Adaptif melalui Confirmatory Factor Analysis (CFA)
• Pengujian Struktur Faktor Alat Ukur Strategi Regulasi Emosi Remaja Dengan Simtom Depresi
• Receiver Operating Characteristic (ROC) Analysis on SRED-7F (Study: Development of a New Instrumentof Clinical Psychology)
• Resilience Modeling in Indonesia Adolescents Associated with Quality of Life and Self Esteem
• Sosialisasi Skala Psikologi Strategi Regulasi EmosiRemaja dengan Simtom Depresi 7-Faktor (SRED-7F)
Hasil Karya:
• Alat Ukur Deteksi Dini Remaja Depresi 7 Faktor (SRED-7F)
• Manual Book Alat Ukur SRED-7F
• Penulis pada 12 Buku Antologi
Narasumber:
• Narasumber tentang isu psikologi untuk siswa, guru, orangtua, dan karyawan di sekolah
• Narasumber tentang isu psikologi untuk penderita kanker payudara di Komunitas Srikandi Indonesia
• Narasumber di media elektronik

layanan psikologi


Konseling:
• Individu/pasangan/keluarga (tatap muka/online)
Psikoterapi:
• CBT
• DBT
• SFBT
• ART Therapy (CBT-AT, DBT-AT)
• REBT
• Family Therapy
• Couple Therapy
Tes Psikologi:
• Tes Intelegensi
• Tes Kematangan Sekolah
• Tes Kondisi Klinis
• Tes Kepribadian
• Tes Minat Bakat & Karir
• Asesmen Lengkap (PPDB, Penjurusan Kuliah, Karir)

ARTIKEL


Apa Yang Harus Dilakukan Orangtua Saat Anak Menjadi Korban Bully?Semua anak berisiko dibully. Faktanya, risiko tersebut meningkat bagi mereka yang kurang terampil secara sosial atau anak-anak yang sensitif. Secara fisik, anak-anak yang lebih kecil dari teman sebayanya juga bisa menjadi korban anak yang lebih tua atau lebih besar. Anak-anak yang cenderung berbeda juga menjadi perhatian bagi para pembully. Namun, perlu dicatat bahwa anak-anak yang berprestasi pun bisa dibully.
Dengan satu insiden bullying, gejala depresi bisa muncul. Ketika depresi menyerang, hal itu bisa berlangsung lama. Bullying berdampak pada harga diri. Anak mulai mempertanyakan citra diri dan harga diri mereka. Ini bisa menjadi spiral negatif yang menciptakan banyak masalah di masa depan.
Bullying harus dicegah sebisa mungkin, tetapi bisa juga jadi sulit ditangani. Orang tua sering kali tidak menyadari dan kemudian menjadi sangat khawatir dan merasa tidak berdaya.
Bagaimana seharusnya orangtua menyikapi hal ini:•Komunikasi
Jika anak telah menjadi korban bullying, penting bagi orang tua menjaga komunikasi yang terbuka dengan anak. Biarkan anak tahu bahwa orang tua selalu ada untuk mereka dan siap membantu. Selain itu orangtua bekerja sama dengan psikolog untuk membuka komunikasi. Ini membutuhkan kesabaran karena anak seringkali kesulitan untuk mengekspresikan diri. Psikolog akan membantu anak mengungkapkan emosi dan perasaan yang dialami. Anak-anak mungkin merasa sangat sulit untuk memberi tahu orang tua mereka tentang apa yang terjadi, dan mereka mungkin tidak bisa menceritakan pengalaman itu secara verbal. Memberikan ketenangan emosional dan pelukan bisa sangat membantu menyembuhkan luka emosional.
Membicarakan pengalaman bullying akan membuat anak merasa berdaya untuk terbuka dan orang tua mungkin membutuhkan panduan tentang cara merespons. Orangtua tidak boleh meremehkannya meskipun dilakukan dengan alasan yang baik. Orang tua tidak boleh membuat pernyataan seperti: "Pelaku bully mungkin tidak bermaksud menyakiti perasaanmu"
•Memvalidasi perasaan anak
Perasaan anak harus divalidasi. Pujilah mereka secara verbal karena sudah berani terbuka. Biarkan mereka mengerti bahwa perasaan mereka wajar dan bisa dimengerti mengingat situasinya. Ini bisa menjadi waktu yang sangat emosional dan sulit bagi semua yang terlibat, tetapi hanya dengan membiarkan emosi ini muncul, proses penyembuhan bisa dimulai.
•Membantu Anak yang Tertutup
Terkadang berbicara tidak membantu.Jika anak telah memendam seluruh episode bullying, mereka mungkin berada dalam tekanan emosional yang berat. Perilaku mereka mungkin lebih menunjukkan hal ini daripada komunikasi aktual. Misalnya, mereka mulai berperilaku buruk kepada orang lain, mengalami kemunduran, atau menunjukkan perilaku ketakutan. Mereka mungkin juga menunjukkan perilaku manja atau tampak depresi. Anak-anak ini dapat dibantu menggunakan teknik terapi bermain. Melalui bermain, mereka dapat memeragakan insiden yang terjadi menggunakan mainan.